
Siapa George Soros?
George Soros adalah seorang investor, filantropis, dan aktivis politik asal Amerika Serikat. George Soros lahir di Budapest, Hungaria pada 12 Agustus 1930, yang lahir dari pasangan keturunan Yahudi. Masa kecil Soros cukup memprihatinkan karena ia hidup selama pendudukan Nazi pada tahun 1944–1945. Keluarga Soros berhasil selamat dari pendudukan Nazi di Hungaria.
keluarga Soros pindah ke Inggris pada tahun 1947 untuk memperbaiki nasib. Di London, Soros sempat bekerja paruh waktu (part time) sebagai porter kereta api dan pelayan klub malam untuk membiayai kuliahnya di London School of Economics. Kariernya di dunia keuangan dimulai dari sana, dan ia dengan cepat menanjak hingga menjadi salah satu investor paling berpengaruh di dunia.
Pada tahun 1956, ia hijrah ke Amerika Serikat (AS). Di sinilah awal mula Soros memasuki dunia keuangan dan investasi, tempat dimana dirinya meraup banyak keuntungan dan kekayaan.
Black Wednesday: George Soros Membobol Bank of England
Soros mendirikan Quantum Fund, sebuah hedge fund yang sangat sukses. Ia dikenal dengan strategi investasinya yang berani dan seringkali kontroversial. Salah satu peristiwa yang paling terkenal adalah ketika ia berhasil “menjatuhkan” Bank of England.
Black Wednesday, yang terjadi pada 16 September 1992, adalah salah satu peristiwa keuangan paling terkenal dalam sejarah modern, di mana George Soros menghasilkan keuntungan sekitar $1 miliar dalam satu malam melalui spekulasi terhadap mata uang Inggris, Poundsterling.
Ia memanfaatkan kelemahan Poundsterling saat Inggris berusaha mempertahankan mata uangnya dalam Mekanisme Nilai Tukar Eropa (Exchange Rate Mechanism/ERM).
- Strategi: Soros memanfaatkan leverage besar untuk mengambil posisi short selling terhadap Poundsterling, berdasarkan keyakinannya bahwa fundamental ekonomi Inggris tidak mendukung nilai tukar mata uang tersebut.
- Hasil: Ketika Bank of England gagal mempertahankan Pound, nilai tukar mata uang itu jatuh, dan Soros menuai keuntungan besar
Strategi Trading Forex
Soros menggunakan pendekatan makroekonomi dan teori refleksivitas yang ia kembangkan sendiri.
- Teori Refleksivitas: Ia percaya bahwa pasar seringkali tidak rasional dan dipengaruhi oleh persepsi subjektif para pelaku pasar. Hal ini memungkinkan gelembung (bubble) dan pembalikan pasar yang dapat dimanfaatkan.
- Fokus Global: Soros menganalisis kebijakan ekonomi, politik, dan moneter negara-negara besar untuk memprediksi pergerakan nilai tukar.
- Leverage: Ia tidak ragu menggunakan leverage besar untuk meningkatkan keuntungan, meskipun risikonya juga tinggi.
Keuntungan Besar dari Pasar Forex
Selain Black Wednesday, Soros juga sukses meraih keuntungan besar dari spekulasi di pasar mata uang lain, seperti Yen Jepang dan Ringgit Malaysia selama krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an. Pendekatannya menunjukkan pemahaman mendalam tentang bagaimana mata uang dapat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi global.
Kontroversi: Krisis Keuangan Asia
Pelajaran dari George Soros bagi Trader Forex
- Pahami Makroekonomi: Trader yang ingin sukses di forex perlu memahami hubungan antara kebijakan moneter, suku bunga, dan nilai tukar.
- Berani Mengambil Risiko: Soros menunjukkan bahwa mengambil risiko besar, jika didukung oleh analisis yang kuat, dapat menghasilkan keuntungan besar.
- Manajemen Risiko: Meskipun agresif, Soros selalu mempertimbangkan bagaimana melindungi modalnya jika pasar bergerak melawan posisinya.